Sepertipada contoh kasus putusan nomor 360/Pid.Sus/2017/PN Bnj (Migas) diamana seseorang melakukan pengolahan minyak bumi tanpa izin usaha, maka orang tersebut
Danini juga salah satu bentuk alasan masyarakat untuk menerima keberadaan adanya tambang tersebut keperluan masyarakat dalam hal bertani dan juga beternak bisa terpenuhi akibat dari bantuan yang diberikan oleh perusahaan. 4.2.2. Masyarakat Yang Menolak Kehadiran PT.DPM
PrasangkaTerhadap Hal-Hal Baru. Adanya prasangka terhadap hal-hal baru juga menjadi faktor penghambat perubahan sosial. Prasangka buruk atau prejudice tentu membuat masyarakat mempertimbangkan kemungkinan terburuk jika perubahan sosial terjadi sehingga mereka menolaknya.
Dibawah ini merupakan 5 unsur-unsur sosial menurut Soerjono Soekanto lengkap beserta penjelasannya. 1. Kelompok Sosial. Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dalam suatu kelompok. Kelompok sosial diciptakan oleh anggota masyarakat dan dapat memengaruhi perilaku para
Padadasarnya, jiwa masyarakat tersebut merupakan sebuah potensi dalam rangka mendorong eksistensi kesatuan sosial. Potensi tersebut berasal dari unsur-unsur masyarakat, yang meliputi pranata, status sosial, dan peranan sosial. Pranata sebagai wahana berinteraksi manusia menurut pola yang resmi, merupakan sistem norma khusus, di mana
poster pelestarian hewan dan tumbuhan yang mudah digambar.
- Pengertian masyarakat dalam ilmu sosial bisa dilihat dalam penjelasan sejumlah ahli, baik dari disiplin ilmu antropologi maupun sosiologi. Manusia hidup beriringan dengan kebudayaan. Dengan berkelompok, manusia berhasil membentuk satuan sosial-budaya yang kemudian mendapat sebutan masyarakat. Istilah "masyarakat" berasal dari bahasa Arab, yakni berakar dari kata "syaraka" yang berarti "ikut serta, berpartisipasi." Sementara di bahasa Inggris, istilah "masyarakat" disebut dengan "society" yang berasal dari kata latin "socius," berarti "kawan."Pengertian Masyarakat Salah satunya penjelasan ahli antropologi Indonesia, Koentjaraningrat. Dalam buku karyanya yang berjudul Pengantar Ilmu Antropologi Cetakan Kedelapan, 2002 150, Koentjaraningrat menyebut, definisi masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling “bergaul”, atau dengan istilah ilmiah, saling “berinteraksi”."Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui apa warga-warganya dapat saling berinteraksi," demikian tulis Koentjaraningrat. Infografik SC Unsur-unsur Masyarakat. di buku Pengantar Antropologi Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi 2019 46 karya Gunsu Nurmansyah dkk, dijelaskan bahwa definisi masyarakat adalah sejumlah manusia yang jadi satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Selain itu, Masyarakat bisa diartikan sebagai salah satu satuan sosial dalam sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Buku yang sama juga mengutip penjelasan sejumlah ahli antropologi dan sosiologi soal pengertian masyarakat. Setidaknya, terdapat 6 definisi masyarakat menurut par ahli antropologi dan sosiologi yang dicatat oleh Gunsu Nurmansyah dkk 2019 46-45, yakni sebagai Menurut ahli sosiologi Indonesia, Selo Sumarjan, definisi masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan Menurut ahli antropologi Indonesia, Koentjaraningrat, pengertian masyarakat adalah kesatuanhidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang Menurut ahli antropologi AS Ralph Linton, pengertian masyarakat ialah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap kelompoknya sebagai satu kesatuan Menurut ahli sosiologi modern paling berpengaruh, Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang mengalami suatu ketegangan organisasi ataupun perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang dibedakan kepentingannya secara Menurut Emile Durkheim, salah satu ahli pencetus sosiologi modern, definisi masyarakat ialah suatu kenyataan objektif dari pribadi-pribadi yang merupakan Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, yang juga ahli sosiologi, pengertian masyarakat adalah kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok Menurut Dannerius Sinaga, pengertian masyarakat adalah orang yang menempati suatu wilayah baik langsung maupun tidak langsung yang saling berhubungan sebagai usaha pemenuhan Phil Astrid S. Susanto menyatakan, masyarakat atau society merupakan manusia sebagai satu satuan sosial dan suatu keteraturan yang ditemukan secara Masyarakat, Modern dan Tradisional Masyarakat ModernMasyarakat modern adalah masyarakat yang sudah tidak terikat dengan adat istiadat. Dalam masyarakat modern, adat istiadat dianggap dapat menghambat kemajuan. Oleh karena itu, masyarakat modern lebih memilih mengadopsi nilai-nilai baru yang lebih rasional dalam membawa TradisionalMasyarakat tradisional merupakan masyarakat yang masih terikat dengan kebiasaan atau adat-istiadat yang telah turun temurun. Dengan kata lain, kehidupan masyarakat tradisional belum dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang berasal dari luar lingkungan satu yang membedakan masyarakat tradisional dengan masyarakat modern adalah ketergantungan masyarakat tradisional terhadap alam ditandai dengan proses penyesuaian terhadap lingkungan Masyarakat Kesatuan hidup manusia di lingkup desa, kota, maupun negara merupakan konsep masyarakat. Di setiap kesatuan masyarakat, selalu ada unsur-unsur yang membentuk kesatuannya. Menurut Soerjono Soekanto, yang dikutip di dalam buku Pengantar Antropologi Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi 2019 52, sejumlah unsur masyarakat adalah sebagaimana perincian di bawah ini Beranggotakan paling sedikit dua orang atau lebih. Seluruh anggota sadar sebagai satu kesatuan. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama, menghasilkan individu baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antaranggota masyarakat. Menjadi sistem hidup berrsama yang memunculkan kebudayaan dan keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat. Berbagai pola tingkah laku yang khas menjadi pengikat satu kesatuan manusia yang kemudian disebut masyarakat. Pola-pola tersebut harus bersifat tetap dan berkelanjutan agar menjadi kebudayaan. Kebudayaan dilahirkan dari proses berpikir manusia, yang kemudian diyakini sebagai nilai-nilai hidup. Dengan demikian, masyarakat dan kebudayaan tidak akan mungkin terpisahkan karena masyarakat adalah wadah kebudayaan itu Masyarakat Untuk menentukan identitasnya, menurut Soerjono Soekanto, buku Sosiologi Suatu Pengantar 2003, masyarakat mempunyai ciri-ciri yang khas. Adapun daftar ciri-ciri masyarakat adalah sebagai berikut. Hidup Berkelompok Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mampu hidup sendiri. Ketidakmampuan itu mendorong manusia hidup berkelompok. Sebab, manusia senantiasa membutuhkan bantuan orang lain. Konsep tersebut mengantarkan masing-masing individu hidup bermasyarakat. Melahirkan Kebudayaan Ketika manusia membentuk kelompok, mereka selalu berusaha mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan berupaya menyatukan pikiran dan pengalaman bersama agar terbentuk suatu rumusan yang dapat menjadi pedoman tingkah laku mereka, yakni kebudayaan. Selanjutnya, budaya itu dipelihara dan diwariskan ke generasi-generasi berikutnya. Mengalami Perubahan Beragam latar belakang yang menyatukan tiap-tiap individu menjadi suatu masyarakat, membuat manusia mengalami perubahan. Perubahan ini dianggap sebagai upaya masyarakat menyesuaikan diri dengan keadaan zaman. Sebagai contoh, masyarakat beralih menggunakan surat elektronik untuk menggantikan surat kertas, ketika menerima pengaruh perkembangan adalah hal yang mendasar dari terbentuknya masyarakat. Interaksi ditempuh untuk mencapai keinginan, baik pribadi maupun kolektif. Dengan berinteraksi, masyarakat membentuk suatu entitas sosial yang hidup. Terdapat KepemimpinanMasyarakat cenderung mengikuti peraturan yang diberlakukan di wilayahnya. Contohnya, dalam lingkup keluarga, kepala keluarga mempunyai wewenang tertinggi untuk mengayomi keluarganya. Istri dan anak patuh kepada ayah atau suaminya. Hal itu menunjukkan bahwa dalam masyarakat, ada peran pemimpin yang membantu menyatukan individu-individu. Stratifikasi SosialStratifikasi sosial menempatkan seseorang pada kedudukan dan perannya di dalam masyarakat. Ketidakseimbangan hak dan kewajiban masing-masing individu atau kelompok menimbulkan adanya penggolongan masyarakat dalam kelas-kelas tertentu. Dalam kehidupan bermasyarakat, stratifikasi sosial didasari atas kasta sosial, usia, suku, pendidikan, dan beberapa aspek lain yang memicu juga Pengaruh Keberagaman Masyarakat Indonesia Dampak Positif & Negatif Contoh Kesadaran Hukum Masyarakat, Pengertian, & 4 Indikatornya Fungsi Masyarakat, Interaksi, Pemeliharaan, hingga Mencapai Tujuan Fungsi masyarakat adalah sebagai berikutFungsi untuk Mencapai TujuanFungsi masyarakat salah satunya adalah untuk mencapai tujuan bersama. Fungsi ini untuk mengatur hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial dengan substansi kepribadian. Yang mana, fungsi tersebut tercermin ketika dalam penyusunan suatu skala prioritas dari berbagai tujuan yanh hendak InteraksiMasyarakat memiliki fungsi interaksi yang meliputi koordinasi yang dibutuhkan oleh unit-unit yang sudah menjadi bagian dari sebuah sistem sosial. Di mana sistem sosial tersebut memiliki kaitan dengan unit-unit yang berkontribusi kepada organisasi dan fungsi-fungsinya secara PemeliharaanFungsi ini tetap mempertahankan prinsip-prinsip tertinggi yang dimiliki oleh masyarakat sambil mempersiapkan dasar dalam bertingkah laku untuk menuju kenyataan yang lebih tinggi. - Pendidikan Kontributor Rizka Alifa RahmadhaniPenulis Rizka Alifa RahmadhaniEditor Addi M IdhomPenyelaras Yulaika Ramadhani
- Adat dan kebiasaan dapat menjadi faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial. Secara keseluruhan, terdapat 9 faktor yang menghambat perubahan sosial tidak dapat dihindari dari kehidupan bermasyarakat. Meski begitu, perubahan tersebut dapat berjalan lambat, karena sejumlah faktor yang sosial memiliki 4 ciri khas yang paling umum diketahui, menurut sosiolog, Selo Soemardjan. Pertama, masyarakat merasakan perubahan sosial dalam lingkungannya, baik itu berjalan lambat atau cepat. Perubahan ini terus-menerus tanpa henti. Kedua, saat perubahan dialami oleh lembaga kemasyarakatan, akan terjadi perubahan pula di lembaga-lembaga sosial lain. Ketiga, disorganisasi dapat terjadi jika perubahan sosial berlangsung sangat cepat dalam suatu kelompok masyarakat. Akan tetapi, sifat disorganisasi ini hanya sementara. Keempat atau yang terakhir, perubahan dapat terjadi di bidang kebendaan materi maupun spiritual. Kedua bidang ini memiliki kaitan Perubahan Sosial Secara etimologi, perubahan sosial berarti perubahan pada berbagai lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosial masyarakat, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap, pola, perilaku di antara kelompok dalam masyarakat. Priotr Sztompka menguraikan perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial, dengan penjelasan adanya perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam waktu yang berlainan. Konsep dasar tentang perubahan sosial berkaitan dengan tiga kriteria meliputi Studi tentang perbedaan, dalam arti dapat melihat adanya perbedaan atau perubahan kondisi objek yang menjadi fokus studi. Studi tersebut harus dilakukan dalam waktu yang berbeda, dalam arti dilakukan studi komparatif dalam dimensi waktu yang berbeda. Pengamatan pada sistem sosial yang sama, dalam arti objek yang menjadi studi komparasi tersebut haruslah objek yang sama. Sehingga pembahasan perubahan sosial selalu terkait dengan dimensi ruang dan waktu. Dimensi ruang menunjuk pada wilayah terjadinya perubahan sosial serta kondisi yang melingkupinya. Tentunya dimensi ini tidak terlepas dari aspek historis yang terjadi pada wilayah tersebut. Dimensi waktu dalam arti perubahan sosial melihat dari masa lampau past, sekarang present, dan masa depan future. Dari masa ke masa akan dibandingkan sehingga dapat diketemukan perubahan sosial yang terjadi. Di dalam proses perubahan sosial juga terdapat pendorong penguat dan penghambat perubahan sosial. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pendorong membuat proses perubahan sosial budaya menjadi lebih cepat sedangkan faktor penghambat membuat proses perubahan sosial menjadi lebih lambat bahkan gagal. Infografik sc faktor yang menghambat perubahan sosial. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Berikut ini adalah faktor penghambat perubahan sosial budaya, seperti dikutip Sumberbelajar Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat LainMasyarakat yang kurang berhubungan dengan masyarakat lain mengalami perubahan yang lamban. Hal ini dikarenakan masyarakat tersebut tidak mengetahui perkembangan masya rakat lain yang dapat memperkaya kebudayaan sendiri. Mereka terkukung dalam kebudayaan mereka dan polapola pemikiran yang masih sederhana. Contohnya suku-suku bangsa yang masih tinggal di pedalaman. 2. Masyarakat yang Bersikap TradisionalUmumnya masyarakat tradisional memegang kuat adat istiadat yang ada. Mereka menolak segala hal baru yang berkenaan dengan kehidupan sosial. Adat dan kebiasaan diagung-agungkan. Sikap ini menghambat masyarakat tersebut untuk maju. 3. Pendidikan yang RendahMasyarakat yang berpendidikan rendah umumnya tidak dapat menerima hal-hal baru. Pola pikir dan cara pandang mereka masih bersifat sederhana. Mereka umumnya enggan mengikuti gerak perubahan yang ada. Artinya, masyarakat statis dan tidak mengalami perubahan yang berarti. 4. Adanya Kepentingan Yang Tertanam Kuat pada Sekelompok Orang vested interestAdanya vested interest yang kuat dalam suatu kelompok menyebabkan perubahan sulit terjadi. Hal ini dikarenakan setiap kelompok yang telah menikmati kedudukannya akan menolak segala bentuk perubahan. Mereka akan berusaha mempertahankan sistem yang telah ada. Mereka takut adanya perubahan akan mengubah kedudukan dan statusnya dalam masyarakat. 5. Ketakutan Akan Terjadinya Kegoyahan IntegrasiTerciptanya integrasi merupakan harapan dan cita-cita masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, integrasi merupakan sesuatu yang dilindungi oleh masyarakat. Segala hal baru ditolak untuk menghindari kegoyahan dalam integrasi masyarakat. 6. Prasangka Buruk Terhadap Unsur Budaya AsingSikap demikian sering dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa asing. Pengalaman-pengalaman tempo dahulu menyebabkan mereka senantiasa berprasangka buruk terhadap budaya asing. Akibatnya, mereka menolak segala hal baru terutama berasal dari bangsa asing, walaupun akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. 7. Hambatan IdeologisPerubahan yang bersifat ideologi sangat sulit dilakukan. Mengapa demikian? Setiap orang memandang ideologi sebagai sebuah pedoman hidup yang paling mendasar. Oleh karena itu, perubahan yang bersifat ideologis tidak mungkin terjadi terlebih pada masyarakat tradisional ketika ideologi dipegang kuat dalam kehidupan sosial. Sementara, dalam Modul Mata Pelajaran Sosiologi SMA, terdapat dua faktor lain yang dapat menghambat perubahan sosial, yaitu 8. Adat dan Kebiasaan yang Mendarah DagingKebiasaan merupakan pola-pola perlaku bagi anggota masyrakat untuk memenuhi kebutuhannya pokoknya. Apabila kemudian pola-pola perilaku tersebut tidak efektif lagi dalam memenuhi kebutuhan, maka akan terjadi krisis. Misalnya dalam adopsi inovasi yang kemudian dapat menggantikan tenaga manusia, tidak selalu mudah terjadi karena disisi tertentu teknologi dapat menggantikan keberadaan tenaga manusia sehingga terjadi efektivitas dan penghematan. Di sisi lain justru memunculkan masalah baru yakni terjadi pengangguran. 9. Nilai Bahwa Hidup Ini pada Hakikatnya Buruk dan Tidak Mungkin DiperbaikiNilai ini dimiliki oleh sebagian individu yang berlatar belakang mengalami kegagalan sehingga merasa bahwa pada hakikatnya hidup itu buruk dan tidak mungkin diperbaiki. Rasa putus asa dan menyerah lebih menguasai daripada ingin bangkit dan mencoba yang baru lagi. Sehingga nilai ini penghambat terjadinya perubahan sosial. Baca juga Mengenal Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya Lain & Toleransi Apa Saja Ciri-ciri Perubahan Sosial dan Contohnya dalam Masyarakat? Apa yang Dimaksud dengan Perubahan Sosial & Apa Saja Contohnya? - Pendidikan Penulis Maria UlfaEditor Yantina DeboraPenyelaras Ibnu Azis
Apakah ada perbedaan antara keadaan sekarang dan beberapa tahun yang lalu? Pasti ada bukan? Ya, begitulah masyarakat, selalu mengalami perbedaan dari masa ke masa. Misalnya, cara berpikir masyarakat akan mengalami perubahan, contohnya adalah perubahan dari berpikir magis ke rasional. Selain itu terdapat perubahan dalam penggunaan alat dari tradisional ke alat yang lebih modern pula. Sadar atau tidak sebetulnya perubahan sosial terjadi karena terjadi perubahan budaya pula. Bahkan, perubahan sosial merupakan salah satu bagian dari perubahan kebudayaan. Mengapa hal itu dapat terjadi? Berikut adalah berbagai pemaparan yang dapat menjawabnya. Perubahan sosial adalah bagian dari perubahan kebudayaan yang mencakup hal-hal seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan filsafat yang disebabkan oleh perubahan pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat Davis dalam Soekanto, 2014. Maksudnya, kebudayaan tentu menjadi garda terdepan perubahan karena merupakan penyeleksi paling awal dari norma dan aturan yang akan diikuti oleh masyarakat. Mengapa? karena budaya adalah segala hasil cipta rasa karsa manusia, termasuk berbagai gagasan dan pendirian yang diambil oleh suatu masyarakat. Perubahan budaya meliputi perubahan filosofi hidup, cara belajar, alat transportasi, alat komunikasi, dan bidang budaya lainnya. Perubahan sosial sendiri terjadi akibat dari sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat yang telah berubah melalui perubahan kebudayaan. Beberapa perubahan sosial yang dimaksud misalnya perubahan perilaku remaja, perubahan nilai dan norma dalam masyarakat, perubahan pada peran perempuan dan laki-laki serta masih banyak lagi perubahan lainnya. Berdasarkan contoh di atas, terlihat bahwa perubahan sosial dan perubahan budaya saling berkaitan. Dengan demikian, perubahan sosial budaya merupakan penggunaan istilah yang dapat digunakan untuk mencakup kedua jenis perubahan yang terjadi. Bagaimana bentuk konkret dari perubahan sosial? Berikut adalah pemaparannya. Bentuk Perubahan Sosial Perubahan sosial budaya dalam masyarakat sangat beragam baik dalam bentuk maupun jenisnya. Oleh karena itu, untuk mempermudah mempelajarinya bentuk perubahan sosial budaya perlu diklasifikasikan. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 90 berikut ini adalah klasifikasi bentuk perubahan sosial. Bentuk Perubahan Sosial Budaya dilihat dari waktunya terdiri atas Revolusi; dan Evolusi. Sementara itu, bentuk Perubahan Sosial Budaya dilihat dari pengaruhnya meliputi Besar; dan Kecil. Bentuk Perubahan Sosial Budaya berdasarkan perencanaannya terbagi atas Direncanakan; dan Tidak Direncanakan. Intinya terdapat tiga jenis perubahan dari kacamata pemicunya, dan jenis-jenis pemicu perubahan tersebut memiliki bentuknya masing-masing. Berikut adalah penjelasan masing-masing kelompok dan bentuk-bentuk perubahan sosial budaya. Bentuk Perubahan Sosial Budaya Dilihat dari Waktunya Perubahan sosial yang terjadi mempunyai kecepatan atau waktu yang berbeda-beda antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain. Pada masyarakat tradisional kecepatan perubahan sosial budaya akan lebih lambat dibandingkan dengan masyarakat modern. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan masyarakat modern lebih terbuka dan heterogen dibandingkan dengan masyarakat tradisional. Bentuk perubahan dilihat dari waktunya meliputi evolusi perubahan sosial lambat, dan revolusi perubahan sosial cepat. Perubahan Sosial Lambat Evolusi Perubahan sosial lambat atau evolusi merupakan perubahan sosial yang memerlukan waktu lama dan diikuti oleh rentetan perubahan kecil yang terjadi secara lambat. Biasanya perubahan lambat ini terjadi pada masyarakat tradisional. Perubahan yang terjadi kecil dan cukup lama sehingga mereka seolah tampak tidak mengalami perubahan. Contoh perubahan sosial lambat adalah perubahan masyarakat dari masa berburu dan meramu, bercocok tanam dan berternak, masa pertanian, dan masa perundagian membutuhkan waktu yang lama untuk berubah dari masing-masing masa. Perubahan Sosial Cepat Revolusi Revolusi adalah perubahan sosial yang berlangsung dalam waktu yang cepat dan hal-hal mendasar dalam masyarakat ikut mengalami perubahan. Contoh perubahan sosial cepat adalah revolusi industri yang terjadi pada sekitar tahun 1750-1850. Ya, memang tetap cukup lama, namun 100 tahun itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan perubahan masa perburuan ke masa pertanian yang memakan waktu berabad-abad. Perubahan besar apa saja yang terjadi sebagai akibat dari revolusi industri? Perubahan besar terjadi di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi. Revolusi industri membawa akibat dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain sebagai berikut. Proses mekanisasi dalam usaha industri. Perdagangan makin berkembang. Transportasi lancar. Berkembangnya urbanisasi. Terjadinya kesenjangan sosial. Perubahan Sosial Budaya Dilihat dari Pengaruhnya Terdapat perubahan yang pengaruhnya kecil dan besar. Berikut adalah pemaparan masing-masing perubahan dilihat dari pengaruhnya. Perubahan Sosial yang Pengaruhnya Kecil Perubahan sosial yang pengaruhnya kecil merupakan perubahan yang tidak membawa perubahan pada unsur struktur sosial masyarakat. Selain itu perubahan yang pengaruhnya kecil hanya dianut oleh sebagian kecil orang yang menyukainya saja sehingga perubahan ini tidak membawa pengaruh berarti bagi sebagian besar masyarakat. Contoh perubahan sosial yang pengaruhnya kecil adalah perubahan tren gaya rambut dan pakaian. Kita semua atau setidaknya teman dan saudara kita pasti pernah memotong rambut sesuai dengan gaya terbaru yang sedang tren. Saat memilih baju juga kita akan memilih yang sesuai dengan model saat ini. Namun terkadang tren seperti itu hanya diikuti sebagian kecil orang kemudian berlalu begitu saja. Perubahan yang Pengaruhnya Besar Perubahan sosial yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang membawa perubahan besar dalam sendi-sendi kehidupan pada suatu masyarakat. Intinya, perubahan ini membawa pengaruh besar terhadap berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Contoh perubahan sosial yang pengaruhnya besar meliputi industrialisasi yang mempengaruhi hampir seluruh sektor kehidupan masyarakat. Misalnya industrialisasi memicu perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem mata pencaharian masyarakat agraris bertani menjadi masyarakat industri produksi massal menggunakan pabrik. Perubahan Dilihat dari Perencanaannya Ada perubahan yang direncanakan seperti berbagai rencana pemerintah yang ingin memajukan rakyatnya, ada juga perubahan yang terjadi secara tidak disengaja. Perubahan Sosial yang Direncanakan Planned Change Perubahan sosial yang direncanakan atau planned change merupakan perubahan yang memang diinginkan dan dikehendaki oleh masyarakat atau pihak yang menginginkan perubahan. Salah satu contoh perubahan yang direncanakan adalah pembangunan jalan. Kondisi jalan di Indonesia berbeda-beda, terdapat jalan yang sudah tertata dengan baik, misalnya beraspal mulus, dan terdapat jalan yang kondisinya belum beraspal. Pembangunan jalan direncanakan oleh pihak-pihak yang merencanakan perubahan atau biasa disebut agent of change. Siapa yang dapat dikategorikan sebagai agent of change? Pemerintah, masyarakat, atau tokoh masyarakat dapat menjadi contoh pihak yang berperan dalam merencanakan perubahan. Perubahan Sosial yang Tidak Direncanakan Unplanned Change Perubahan sosial budaya yang tidak direncanakan adalah perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat. Contoh perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah bencana alam seperti gunung meletus, gempa, banjir dan sebagainya yang akan membawa perubahan bagi masyarakat yang mengalaminya. Perubahan sosial budaya yang tidak direncanakan terkadang dapat terjadi sebagai akibat perubahan yang direncanakan. Sebagai contoh, perubahan penggunaan traktor dalam teknologi pertanian merupakan sebuah perubahan yang direncanakan. Kemajuan dan penerapan teknologi tersebut tentunya menguntungkan petani karena menghemat tenaga, waktu, dan biaya. Namun di sisi lain menimbulkan dampak yang tidak direncanakan, misalnya, banyak buruh tani kehilangan pekerjaan karena tenaganya telah digantikan mesin. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya Pada dasarnya perubahan sosial budaya dalam masyarakat disebabkan karena ada sesuatu yang dianggap sudah tidak memuaskan, kebosanan masyarakat terhadap sesuatu yang ada, dan juga karena menyesuaikan diri dengan faktor yang baru. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 97 faktor penyebab perubahan sosial budaya meliputi bertambah dan berkurangnya penduduk, penemuan baru, konflik, terjadinya pemberontakan/revolusi, perubahan lingkungan alam, peperangan, pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertambah dan Berkurangnya Penduduk Semakin besar jumlah penduduk, semakin banyak permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah. Sebagai contoh jumlah penduduk suatu kota mengalami peningkatan yang besar karena adanya urbanisasi. Pertambahan ini mempengaruhi jumlah lahan yang ditempati serta berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Maka terjadilah banyak perubahan sosial budaya di kota tersebut. Bagaimana dengan faktor berkurangnya penduduk? Wilayah yang ditinggalkan oleh penduduknya juga dapat menyebabkan banyak lahan yang terbengkalai, wilayah tersebut menjadi kurang berkembang karena banyak tenaga produktif yang pindah ke kota, dan sebagainya. Pengelolaan bonus demografi yang tepat akan membawa dampak positif terhadap perubahan sosial budaya masyarakat. Apa yang dimaksud dengan bonus demografi ? Bonus demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif Oleh karena itu, penyebab perubahan sosial budaya yang berasal dari dalam masyarakat berkaitan dengan demografi adalah faktor bertambah dan berkurangnya penduduk. Penemuan Baru Ketidakpuasan masyarakat terhadap keadaan serta kesadaran akan kekurangan dalam kehidupan masyarakat membuat mereka terus menggali hal-hal baru yang dapat memuaskan mereka. Keadaan semacam ini kemudian membuat banyak penemuan baru diciptakan atau diperbarui. Contohnya adalah kecanggihan aplikasi handphone yang berkembang saat ini sudah tidak diragukan lagi. Apa yang melatarbelakangi pembaruan handphone ? Awalnya handphone ditemukan sebagai alat komunikasi suara, kemudian karena masih merasa kurang puas manusia mengembangkan keberadaan handphone untuk komunikasi tulisan atau pesan, kamera, radio, dan internet. Saat ini, aneka aplikasi dapat masuk ke dalam satu telepon seluler canggih ini. Kini aplikasi telepon seluler juga dapat bersaing dengan aplikasi pada komputer yang ukurannya jauh lebih besar. Apa saja perubahan sosial budaya yang terjadi akibat dari penemuan baru? Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan dalam bidang-bidang tertentu. Salah satu contohnya adalah dahulu masyarakat mengakses internet hanya melalui komputer atau laptop. Kini, sekitar 70% atau sebagian besar pengguna internet mengaksesnya melalui telepon pintar. Konflik Konflik atau pertentangan adalah perseteruan yang terjadi antar beberapa kelompok atau individu. Lengkapnya, konflik dapat terjadi antara individu dan individu, antara kelompok dan kelompok, atau antara individu dan kelompok. Penyebab terjadinya konflik pada dasarnya karena adanya perbedaan, baik perbedaan kepentingan, pendapat, kebudayaan, atau antarindividu. Konflik tersebut kemudian dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat. Contoh konflik sebagai penyebab terjadinya perubahan sosial yang pernah terjadi di Indonesia di antaranya adalah konflik antara pemerintah RI dan GAM Gerakan Aceh Merdeka. Konflik tersebut terjadi diakibatkan karena perbedaan keinginan yang telah berlangsung sejak tahun 1976. GAM yang pada waktu itu dipimpin oleh Hasan Tiro merupakan gerakan separatis untuk memisahkan diri dari NKRI. Konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun ini mengundang perhatian internasional untuk membantu menanganinya. Namun beberapa kali usaha untuk mendamaikan konflik ini gagal. Akhirnya konflik antara GAM dan NKRI berakhir melalui mediasi penyelesaian konflik dengan menghadirkan CMI Crisis Management Initatives. Setelah terjadinya perdamaian antara GAM dan RI, perubahan sosial budaya mulai terjadi. Berbagai macam pembangunan di Aceh terus berlangsung. Pembangunan ekonomi di Aceh juga jadi mendapat perhatian lebih, sehingga mereka sudah tidak lagi merasa diabaikan pemerintah. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi Revolusi atau pemberontakan dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Banyak contoh revolusi atau pemberontakan yang terjadi di dunia ini. Misalnya, tahun 2011 lalu terjadi revolusi di Mesir. Demonstrasi besar-besaran terjadi di Mesir menuntut agar presiden Hosni Mubarak yang telah berkuasa 30 tahun untuk melepaskan jabatannya. Revolusi tersebut berakhir dengan jatuhnya Hosni Mubarak. Setelah terjadinya revolusi, Mesir mengalami perubahan besar dalam berbagai bidang. Pada dasarnya pemberontakan terjadi diawali dengan adanya ketidakpuasan sebagian masyarakat terhadap situasi dan kondisi. Ketidakpuasan ini diarahkan pada sistem kekuasaan yang dianggapnya tidak cocok sehingga mendorong para pemberontak membuat sistem kekuasaan yang berbeda. Contoh revolusi yang pernah terjadi di Indonesia adalah ketika Indonesia mencapai kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Dengan proklamasi, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari cengkeraman penjajah. Setelah kemerdekaan, berbagai perubahan terlihat mengikuti, seperti lembaga keluarga, sistem sosial, sistem politik, dan sistem ekonomi. Perubahan Lingkungan Alam Apa yang dimaksud dengan lingkungan alam? Lingkungan alam adalah lingkungan yang sudah ada tanpa harus dibuat oleh manusia. Lingkungan alam di antaranya daratan tanah, perairan, dan udara. Alam mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Alam adalah penyedia bahan-bahan makanan dan pakaian, penghasil tanaman, serta sumber kesehatan dan keindahan. Bagaimana jika lingkungan alam terganggu dan mengalami kerusakan? Lingkungan alam berkaitan pula dengan perubahan penduduk, ketika terjadi pertambahan penduduk maka semakin tinggi pula tekanan terhadap alam. Oleh karena itu bisa terjadi perusakan alam. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan, manusia mengeringkan lahan pertanian untuk membangun rumah. Akibatnya lahan pertanian menjadi sempit, serta banyak petani yang kehilangan lahan untuk bertani dan terpaksa bekerja sebagai buruh pabrik atau pekerjaan yang lainnya. Peperangan Terjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan warga masyarakatnya. Perubahan itu dapat terjadi pada cara berperilaku, berpikir ataupun kepribadian dari mereka. Mengapa demikian? Bangsa yang menang perang akan memaksakan kebudayaannya kepada negara yang kalah perang. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain Kebudayaan dalam masyarakat mempunyai kecenderungan untuk saling mempengaruhi. Dalam masyarakat, pengaruh kebudayaan suatu masyarakat dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya pada masyarakat lain. Hubungan yang terjadi dapat menimbulkan pengaruh timbal-balik. Suatu masyarakat dapat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang mempengaruhinya. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 108 proses pengaruh kebudayaan lain yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya antara lain sebagai berikut. Difusi Difusi merupakan proses penyebaran unsur baru, baik berupa alat, ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain, dari suatu tempat ke tempat lain, dari satu orang ke orang lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Akulturasi Cultural Contact Akulturasi terjadi ketika satu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing, lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut melebur atau menyatu ke dalam kebudayaan sendiri asli, tetapi tidak menghilangkan ciri kebudayaan lama. Asimilasi Asimilasi adalah pertemuan dua kebudayaan yang lambat laun melebur menjadi kebudayaan baru dimana unsur dari masing-masing kebudayaan asli hilang. Penetrasi Penetrasi merupakan proses perembesan unsur budaya kepada suatu masyarakat baik secara damai, ataupun paksaan. Invasi Invasi adalah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat dengan peperangan penaklukan bangsa asing terhadap bangsa lain. Milenarisme Milenarisme yaitu salah satu bentuk kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya Selain faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat terdapat pula faktor yang menghalanginya. Faktor yang menghalangi terjadinya perubahan dikenal juga dengan faktor penghambat. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 110 berikut adalah faktor-faktor yang menghalangi atau menghambat terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Kehidupan Masyarakat Terasing Kehidupan masyarakat terasing atau terisolasi menyebabkan masyarakatnya tidak mengetahui perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain, sehingga mereka sulit untuk berkembang dan memperkaya budayanya. Akibatnya perubahan sosial budaya dalam masyarakat tersebut menjadi sulit terjadi. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat Ilmu pengetahuan adalah jendela dari perubahan sosial budaya. Ketika ilmu pengetahuan berkembang dengan baik sudah pasti masyarakat yang bersangkutan akan mengalami perubahan sosial budaya dengan cepat. Namun sebaliknya apabila ilmu pengetahuan dalam masyarakat lambat maka perubahan sosial akan berjalan dengan lambat. Berkembangnya ilmu pengetahuan juga dapat dilihat dari maju tidaknya pendidikan dalam masyarakat itu. Sikap Masyarakat yang Tradisional Siapakah yang disebut dengan masyarakat tradisional? Masyarakat tradisional adalah suatu masyarakat yang memelihara, menjaga, dan mempertahankan tradisi, adat istiadat, sistem nilai, sistem norma dan bahkan sistem kebudayaan yang diwariskan oleh generasi pendahulunya. Contohnya adalah suku Baduy yang berada di daerah Banten. Mereka masih sangat mengagungkan sikap tradisional warisan dari nenek moyang. Suku baduy memilih mengisolasi diri dari dunia modern. Anak-anak tidak mereka sekolahkan secara formal. Mereka hanya boleh belajar dari lingkungan alam. Pelajaran yang mereka dapatkan adalah secara turun-temurun terutama adat istiadat warisan nenek moyang. Di masyarakat Baduy Dalam tidak ada teknologi, kendaraan, dan alat elektronik yang mereka pergunakan. Listrik, alat-alat elektronik, bahan-bahan kimia, sampo, sabun, televisi, handphone, dan sebagainya tidak diperkenankan untuk digunakan. Kehidupan masyarakat yang masih tradisional semacam ini dapat menghambat perubahan sosial budaya dalam masyarakat mereka. Ini adalah pilihan hidup bagi masyarakatnya sendiri, sehingga tidak boleh dipersalahkan. Adanya Prasangka terhadap Hal-hal Baru atau Asing Merasakan hidup di bawah penjajah selama beratus-ratus tahun membuat bangsa Indonesia banyak yang mengalami trauma, terutama untuk golongan tua. Mereka terkadang mudah merasa curiga dan berprasangka buruk terhadap budaya asing atau hal baru yang berasal dari Barat. Perasaan dan prasangka menimbulkan sikap yang acuh, tidak peduli, bahkan antipati terhadap sesuatu yang baru dari luar masyarakat. Padahal sesuatu yang berasal dari luar tersebut bisa jadi sebenarnya bermanfaat dan dapat membawa perubahan bagi kehidupan mereka. Namun ada juga pemerintah yang memang menanamkan sikap kepada warganya bahwa sesuatu yang berasal dari luar masyarakat hanya akan merusak alam dan kehidupan mereka. Hal inilah yang kemudian membuat suatu masyarakat tidak mengalami perubahan sosial budaya. Contohnya adalah Negara Korea Utara yang sangat tertutup terhadap negara lain. Adat Istiadat atau Kebiasaan Adat merupakan pola perilaku bagi anggota masyarakat yang dilakukan berulang-ulang untuk memenuhi kebutuhan pokok. Biasanya adat bersumber dari nilai tradisional yang telah mengakar pada kehidupan suatu masyarakat. Sistem adat istiadat telah dijalani dan dinikmati sebagai bagian dari kehidupan mereka. Oleh karena itu, ketika ada hal baru yang akan menggantikan adat lama mereka, belum tentu akan diterima begitu saja oleh masyarakat. Bahkan dapat dikatakan akan sangat sulit untuk diterima. Beberapa adat dan kebiasaan yang sulit untuk tergantikan, misalnya mengenai bidang kepercayaan, sistem mata pencaharian, cara berpakaian, pembuatan rumah, upacara adat, dan sebagainya. Inilah yang menyebabkan mengapa adat istiadat dan kebiasaan dapat menghambat perubahan sosial budaya. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas IX. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Soekanto, Soerjono. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta PT Rajagrafindo.
- Berikut ini pengertian Perubahan Sosial Budaya, lengkap beserta penyebab, faktor pendorong dan penghambat, serta contohnya. Perubahan sosial adalah hal-hal yang bisa dilihat dan dirasakan di kehidupan sehari-hari. Menurut Selo Soemardjan dalam Soerjono Soekanto 2002, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Sementara itu, menurut William Ogburn dalam Elly M. Setiadi 2011, batasan ruang lingkup perubahan sosial, mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik yang bersifat materiil maupun yang tidak bersifat materiil imateriil dengan menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur kebudayaan yang materiil terhadap unsur imateriil. Dari pengertian tersebut, diketahui bahwa perubahan sosial merupakan perubahan pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat. Sementara perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur budaya manusia, baik berupa artefak, benda, ataupun ide gagasan. Baca juga Pengertian Globalisasi Beserta Dampak Positif dan Negatif di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya Baca juga Apa Itu Paragraf? Berikut Pengertian, Jenis dan Contohnya Perubahan sosial dan perubahan budaya merupakan hal yang berbeda, tetapi keduanya mempunyai keterkaitan satu sama lainnya. Perubahan budaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Perubahan budaya yang terjadi banyak dipengaruhi oleh modernisasi yang kemudian dapat menimbulkan gejala perubahan sosial. Penyebab Perubahan Sosial Budaya Ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial budaya, baik faktor yang berasal dari luar eksternal maupun yang berasal dari dalam internal. Menurut Soerjono Soekanto, adanya faktor-faktor internal dari dalam masyarakat dan eksternal dari luar masyarakat yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Ilustrasi belanja online - Beragam aspek kehidupan dipermudah dengan adanya internet. Perubahan sosial pun terjadi misalnya dalam bentuk perubahan interaksi perdagangan. 1. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri.
jabarkan unsur unsur masyarakat menolak adanya hal hal baru